Saham dengan Dividen Terbesar di Indonesia
Ada berapa banyak saham dengan dividen terbesar di Indonesia? Sebelum mengulasnya perlu diketahui dulu apa itu dividen saham. Ini adalah pembagian laba suatu perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya kepemilikan masing-masing.
Pembagian laba dari perusahaan ini bisa mengurangi kas. Namun justru ini adalah cara jitu untuk menarik lebih banyak lagi investor. Sehingga semakin banyak modal yang didapat untuk operasional perusahaan.
Membagikan laba merupakan agenda rutin suatu korporasi yang memiliki saham di bursa efek. Tapi keputusan untuk pembagian keuntungan yang disebut deviden tersebut tergantung dari rapat umum pemegang saham.
Perusahaan yang masih perlu modal untuk kebutuhan operasional dan seluruh aktivitas bisnisnya rata-rata tidak membagikan keuntungan selama 1 tahun. Sebaliknya perusahaan yang memiliki laba besar akan membagikannya dalam jumlah besar juga.
7 Saham dengan Dividen Terbesar
Dari daftar dibawah ini Anda bisa mengetahui perusahaan mana saja yang memiliki laba bersih tinggi tiap tahunnya. Selain juga bisa jadi rekomendasi sebelum Anda nantinya menginvestasikan uang di pasar modal.
1. TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk.)
Telkom Indonesia jadi salah satu yang punya saham dengan dividen terbesar. Harganya mencapai Rp2980 dengan DPS Rp154, dari sini investor mendapatkan yield 5.17%. Masuk kategori tinggi dan pantas dijadikan sebagai investasi menjanjikan.
2. BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk.)
BRI menjadi salah satu perusahaan perbankan dengan kinerja yang konsisten. Cenderung meningkat labanya setiap tahun. DPS BBRI untuk tahun 2020 mencapai Rp168, harga sahamnya Rp3110, dividend yield sebesar 5.40%.
3. BMRI (Bank Mandiri Tbk.)
Perbankan satu ini membagikan laba hingga 60%, sehingga yield yang didapat sebesar 6.09%. Harga sahamnya Rp5800 yang secara fundamental sangat potensial. Anda bisa membelinya saat harga turun supaya keuntungan lebih signifikan.
4. BDMN (Bank Danamon Tbk.)
Pada tahun 2020 BDMN berhasil membagikan sebesar Rp 187 per lembar dengan harga saham Rp2770, dengan yield sebesar 6.75%. Sehingga perusahaan perbankan swasta ini masuk dalam daftar saham dengan dividen terbesar.
5. HMSP (H.M Sampoerna Tbk.)
Emiten ini membagikan sebesar Rp 119 kepada shareholders mereka dengan harga Rp1655. Yield yang didapatkan sebesar 7.19%. Ini juga merupakan salah satu korporasi yang konsisten membagi laba bersih setiap tahun.
6. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim)
BJTM juga salah satu emiten pemilik saham dengan dividen terbesar. Harga per lembarnya Rp550, pembagian sebesar Rp 48 kepada shareholders. Sehingga dividend yield yang diterima investor adalah sebesar 8.73%.
7. ADRO (Adaro Energy Tbk.)
Perusahaan batu bara ini juga konsisten membagikan laba kepada para investor. ADRO membagi dividen Rp109 dari harga per lembarnya adalah Rp1095, sehingga yield sebesar 9.95%.
Keuntungan Mempunyai Dividen
Digadang sebagai investasi jangka panjang paling menguntungkan karena fluktuasinya, apakah benar-benar memberikan untung? Ini penting dipahami bagi yang masih awam dan masih pemula.
Saham dengan dividen terbesar yang nantinya Anda beli akan memberikan untung jangka panjang yaitu capital gain kemudian juga dividen. Contoh, Anda membeli saham emiten A seharga Rp 500 per lembarnya. Tahun berikutnya naik jadi Rp 750 per lembarnya, maka capital gainnya adalah 50%.
Sebesar 50% tersebut adalah potential capital gain, jika belum dijual. Saat sudah dijual dan mendapatkan keuntungan atau return, artinya memberikan keuntungan riil / realize capital gain sebanyak 50%.
Selain capital gain, investor juga akan mendapat keuntungan dari saham dengan dividen terbesar. Ini akan menambah aset yang dimiliki investor, jadi memang memberikan keuntungan secara nyata dari modal awal.Bukan tanpa syarat, investor harus memegang lembar tersebut untuk periode waktu tertentu hingga kepemilikannya diakui. Dari sini baru diperhitungkan hanya untuk mendapatkan dividen.
Keuntungan dari laba perusahaan ini dibagikan oleh emiten dalam bentuk uang tunai atau saham. Semua perhitungannya proporsional berdasarkan kepemilikannya masing-masing. Berkisar antara 1-3% dari harga per lembarnya. Jumlah ini memang terbilang kecil, namun akan jadi pemasukan rutin bagi investor. Jika diakumulasikan akan signifikan dan bisa ditarik tunai. Apalagi jika meletakkan investasi di saham dengan dividen terbesar, jumlah labanya tentu juga tinggi.
Pada dasarnya emiten yang membagikan dividen adalah korporasi besar (bluechip). Korporasi ini sudah mapan secara finansial dan terbukti sehat. Pembagiannya sudah dipotong dengan pajak, jadi diterima investor sudah bersih.
Hal-hal yang Harus Diketahui Mengenai Dividen
Pertama yang perlu dipahami adalah cara penghitungan. Berdasarkan standpoint perusahaan, penghitungannya menggunakan tiga unsur yaitu; laba bersih per lembar saham (earning per share), rasio pembayaran dividen dan jumlah saham beredar (listed share).
Sebelum menetapkan jumlahnya, perusahaan terlebih dulu menghitung DPT (dividend payout ratio). Penghitungan keuntungan saham dengan dividen terbesar adalah perkalian antara laba bersih dikalikan DPR atau berapa porsi laba yang akan dibagikan.
Rumus dividen per sahamnya adalah membagi jumlah dividen yang dibayar dengan jumlah beredar. Pembayaran kemudian mengikuti kalender masing-masing. Tanggal pengumuman (declaration date) adalah tanggal diumumkannya oleh emiten.
Pencatatan (date of record), proses mendata investor penerima laba. Tanggal cum dividen, adalah hari terakhir trading sebelum pembagian. Tanggal Ex dividend, yaitu tanggal di mana investor sudah tidak berhak menerima. Kemudian tanggal pembayaran atau payment date.
Poin penting lainnya adalah perlunya memilih perusahaan dengan rekam jejak positif. Banyak perusahaan menawarkan saham dengan dividen terbesar namun tidak menunjukkan pertumbuhan signifikan bertahun-tahun. Sebagai rekomendasi, pilih perusahaan saham bluechip. Terbukti memiliki kinerja baik, keuangan sehat. Sehingga setiap tahun pasti akan mengumumkan dan membagikan laba bersihnya kepada setiap investor.
Investor harus jeli dalam melihat tren perusahaan. Tanda-tanda ketika terjadi penurunan structural misalnya pertumbuhan laba melambat, hutang bertambah, kas berkurang dan sebagainya.
Bangun portofolio saham dengan dividen terbesar dari berbagai industri yang punya sejarah payout ratio tinggi. Biasanya sektor perbankan memiliki dividen tinggi karena ia berada di inti perekonomian.
Jenis-Jenis dari Dividen
Ada berbagai jenis pembagian laba bagi para pemegang saham dengan dividen terbesar sebuah perusahaan. Dividen tunai, jenis pertama ini merupakan metode pembagian paling umum dilakukan. Laba dibagikan dalam bentuk uang tunai, menggunakan fasilitas transfer ke RDN setelah dipotong pajak.
Dividen saham, yaitu metode pembagian dividen dalam bentuk saham tambahan. Dihitung sesuai proporsi yang dimiliki investor. Cara kerjanya seperti stock split yaitu ditambah jumlahnya, namun mengurangi nilai setiap lembarnya agar tidak mengganggu kapitalisasi pasar saham terkait.
Ada juga jenis property, di mana pembagian laba dalam bentuk aset. Metode ini paling jarang dilakukan perusahaan. Kemudian jenis skrip, yaitu pembagian dalam bentuk surat janji utang. Ketika jatuh tempo, perusahaan wajib membayarkan dividen sesuai kesepakatan, dengan dikenakan bunga.
Jenis terakhir adalah likuidasi. yaitu pembagian ketika perusahaan sudah menjelang likuidasi atau bangkrut. Ini dilakukan hanya jika perusahaan tersebut masih mempunyai harta atau aset sisa.
Dari ulasan di atas sangat jelas bahwa memiliki investasi harus tepat saat akan menempatkannya. Lebih bijak memilih perusahaan sebagai pilihan, semakin potensial keuntungan yang akan didapat. Intinya Anda perlu memilih perusahaan memiliki saham dengan dividen terbesar.