Mengenal 12 Saham Bluechip Indonesia Beserta Karakteristiknya

Saham Bluechip Indonesia jadi salah satu instrumen investasi yang cukup populer saat ini. Instrumen ini diartikan sebagai saham lapis perusahaan besar dengan laba stabil. Istilah Blue Chip berasal dari permainan poker, di mana chip biru memiliki nilai tertinggi.

Blue chip didefinisikan sebagai saham perusahaan yang memiliki reputasi nasional. Dari sisi kualitas, kemampuan beroperasi yang menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi. Diartikan juga sebagai saham papan atas yang bergerak di bidang industri.

Selain kapitalisasi pasarnya besar dan ramai diperdagangkan, saham blue chip Indonesia punya kriteria lain. Yaitu menjadi market leader (pemimpin pasar) di sektornya. Maka perusahaan yang masuk ke dalam kategori ini harus memiliki etos kerja serta fundamental yang baik.

Ada banyak perusahaan yang masuk dalam kategori ini tahun 2022. Daftar saham blue chip ini bisa jadi rekomendasi untuk mulai berinvestasi di saham papan atas yang lebih potensial memberi keuntungan.

12 Saham Blue Chip Indonesia Terbaik 2022

Saham dengan finansial kuat dan sehat memang jadi prioritas yang perlu dipertimbangkan jika ingin berinvestasi. Jika mengacu pada Bursa Efek Indonesia (BEI) akan ada update tiap bulan mengenai daftar saham yang direkomendasikan, berikut daftarnya.

1.    Bank Central Asia Tbk (BCA) – BBCA

BCA adalah bank swasta terbesar dan salah satu yang terbaik di Indonesia. Pengelolaannya terbukti efisien, tercermin dari Return on Asset (ROA) yang paling tinggi di antara bank lain di kelasnya.

Salah satu saham bluechip Indonesia ini memiliki kode BBCA di BEI. Dengan status fundamental yang kokoh, BBCA merupakan pilihan banyak investor. Bisa dilihat bagaimana perusahaan perbankan ini begitu cepat berkembang.

2.    Bank Rakyat Indonesia (BRI) – BBRI

BRI sebagai perbankan yang dekat dengan rakyat hingga ke pelosok tanah air, juga memiliki stabilitas bagus. Dalam perdagangan bursa efek perusahaan ini sangat aktif. Kinerja BBRI yang bagus didukung oleh komitmen untuk terus memberikan pinjaman kredit kepada UMKM.

BBRI dalam aktivitasnya juga sering melakukan stock split. Tujuannya agar masyarakat bisa menjangkau dan mengambil bagian dari saham mereka. Pertumbuhan kreditnya sangat konsisten sebagai bank dengan aset kedua terbesar setelah BCA.

BRI mencatatkan pertumbuhan kredit yang stabil di atas industri. Kondisi ini terjadi dikarenakan pangsa pasar UMKM tinggi. Disini BRI bermain dengan kompetitor yang sangat sedikit.

3.    Unilever Indonesia – UNVR

Korporasi consumer goods terbesar di Indonesia ini memiliki ROE (return of equity) 142% di tahun 2018 dan sejak 2014 selalu mencapai diatas 100 persen. Profitnya meningkat setiap tahun dan mencapai Rp 9 triliun tahun 2018.

Bagi saham bluechip Indonesia, ROE membuktikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari setiap equity pemegang saham. Persentase diatas 100 persen berarti dari setiap 1 rupiah manajemen UNVR bisa memberikan keuntungan lebih dari 1 x modal.

Unilever hampir dikatakan tidak punya hutang Bank, ini karena pendapatan mereka sangat besar dibandingkan aset perusahaan. Membuktikan adanya efisiensi operasi perusahaan ketika menjalankan bisnis.

4.    Telekomunikasi Indonesia – TLKM

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa telekomunikasi yang melayani masyarakat sampai ke pelosok negeri. Kapitalisasi pasar saham TLKM per 31 Maret 2020 mencapai Rp 313,04 triliun dengan total saham beredar sebanyak 99.062.216.600.

Telkom Indonesia konsisten memperoleh keuntungan bersih setiap tahun meski kondisi ekonomi sedang tidak pasti. Saham blue chip Indonesia TLKM mempunyai masa depan cerah karena merupakan pemain terbesar di bidang telekomunikasi.

5.    PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Profit korporasi Indofood tumbuh konsisten setiap tahun. ROE saham ICBP mencapai 21%, 13.7% jauh diatas rata-rata saham industri makanan di BEI. Brand makanan PT Indofood seakan sudah jadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia.

Salah satu yang paling populer dan jadi makanan legend hingga saat ini adalah produk mie instan. Selalu jadi menu andalan semua kalangan. Tidak heran jika saham blue chip Indonesia satu ini jadi incaran calon-calon investor.

6.    Bank Mandiri (persero) Tbk – BMRI

BMRI pada 2019 berhasil mencatatkan laba bersih sampai Rp 27,5 triliun atau tumbuh 9,9% dibandingkan tahun 2018. Menunjukkan kinerja yang relatif stabil karena mampu menyeimbangkan pertumbuhan laba bersih dan kredit.

Performa jangka panjang saham blue chip Indonesia ini diprediksikan akan tetap stabil. Mengingat geliat ekonomi masyarakat yang semakin baik, sehingga mendorong kemampuan untuk menabung.

7.    Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) – PGAS

Bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi untuk pemenuhan gas bumi domestik. Pendapatan perusahaan ini menunjukkan tren positif dari tahun 2012 yang sebesar 2,58 miliar dolar AS dan terus meningkat hingga tahun 2014.

Sebagai bukti kinerja positif saham bluechip Indonesia satu ini Pemerintah Indonesia sendiri mempunyai 56,96% dari total saham PGAS. Meski nilai sahamnya sempat turun, namun ini justru ini tentu merupakan peluang bagi para kolektor.

Kesempatan untuk membeli sebanyak-banyaknya lembar saham sebagai investasi. Sebab dalam jangka panjang selalu mempunyai tren performa yang bagus. Rata-rata setelah melewati bearish akan segera pulih dan meningkat lagi.

8.    PT. Astra International Tbk – ASII

Terdapat 6 lini bisnis di PT. Astra International Tbk (ASII). Yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat, teknologi informasi, infrastruktur serta jasa logistik. Dukungan dari anak-anak perusahaan sangat optimal.

Anak perusahaan tersebut bergerak dibidang perakitan dan industri mobil, sepeda motor, suku cadang terkait, penjualan alat berat, persewaan, pertambangan dan jasa sejenisnya. Juga dalam pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur, teknologi informasi.

9.    PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. – BBNI

Saham blue chip Indonesia yang dimiliki PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk fokus pada segmen korporasi, konsumen dan ritel. Anak perusahaannya bergerak di bidang asuransi, keuangan, serta perusahaan sekuritas.

10. United Tractors Tbk PT – UNTR

United Tractors merupakan grup perusahaan alat berat berbagai bidang usaha. Mulai dari distribusi alat berat (mesin konstruksi), kontraktor penambangan, pertambangan (batu bara dan emas), bidang konstruksi sipil (industri konstruksi) dan energi.

Lini usahanya yang besar dan selalu dibutuhkan industri lain menjadikannya rekomendasi potensial untuk investasi. Harga saham UNTR naik turun di tahun 2020, namun merupakan keuntungan bagi investor karena bisa membeli saat murah.

11. Aneka Tambang Tbk PT – ANTM

ANTM bergerak di bidang eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Pastinya tidak asing dengan logam mulia ANTAM yang semakin populer saat ini. Itu adalah salah satu produknya.

Perusahaan ini juga masuk sebagai saham bluechip Indonesia yang potensial. Anda bisa untung besar dengan menginvestasikan uang dengan membeli saham ANTAM yang hingga saat ini sebanyak lebih dari 202,97 juta lembar sudah diperdagangkan.

12. PT Gudang Garam Tbk – GGRM

Perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini juga termasuk dalam rekomendasi untuk calon-calon investor. Bahkan direkomendasikan oleh Mirae Asset Sekuritas untuk para investor membeli saham emiten GGRM.

Tentu masih banyak lagi yang masuk dalam kategori perusahaan sehat dengan finansial prima. Bagi Anda investor yang ingin menyeimbangkan portofolio, maka perlu untuk membeli bahkan memperbanyak saham bluechip Indonesia.